Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa
kekanakan menuju masa kedewasaan. Pada
masa ini, seorang remaja berada dalam proses
pencarian jati diri. Rasa ingin tahu
yang luar biasa, pengendalian emosi yang masih labil, dan penggunaan pikiran
serta perasaan yang terkadang campur aduk menjadi ciri khas kondisi saat seorang remaja berada dalam masa
pencarian jati diri ini. Rasa ingin tahu
yang luar biasa mendorong seorang remaja untuk mencoba melakukan hal-hal baru,
yang padahal belum tentu bersifat baik untuk dirinya. Ketidakmampuan mengendalikan emosilah yang
terkadang membuat seorang remaja keliru dalam memenuhi rasa keingintahuannya
tersebut. Kondisi labil seperti ini
merupakan dampak dari penggunaan pikiran dan perasaan seorang remaja yang masih
campur aduk, dalam pengertian bahwa terkadang seorang remaja masih menemui
kesulitan dalam memutuskan kapan dia harus bertindak dengan menggunakan
pikirannya, atau kapan dia harus bertindak dengan menggunakan perasaannya.
Walaupun berada dalam kondisi seperti tersebut
diatas, seorang remaja justru mulai merasakan perasan-perasaan baru yang belum
pernah dia rasakan saat masih dalam masa kanak-kanak. Perasaan-perasaan itulah yang mendominasi dan membawa pengaruh
besar terhadap perkembangan jiwa seorang remaja yang meliputi segala aspek
kehidupannya. Tidak jarang, perasaan
tersebut justru menimbulkan dampak
negatif terhadap sifat dan
pola perilaku seorang remaja. Maka dari
itu, dalam keadaan seperti ini dibutuhkan kemampuan seorang remaja untuk
menggunakan akal pikirannya secara sehat guna menyeimbangkan kondisi jiwa dan
diharapkan mampu melebur dampak negatif
tersebut. Umumnya, perasaan yang
memegang andil besar dalam situasi seperti ini tidak lain adalah perasaan
seorang remaja terhadap lawan jenisnya.
Dalam pandangan seorang remaja, dan jika ditilik dari sudut pandang
perasaan yang timbul terhadap lawan jenisnya, maka akan didapat tiga perasaan
yang umumnya disebut sebagai perasaan suka, perasaan sayang, dan perasaan cinta.
Rasa suka yang ditinjau dari sudut pandang perasaan
remaja terhadap lawan jenisnya dapat dipahami sebagai perasaan yang timbul
berupa ketertarikan terhadap kelebihan dan kebaikan yang dimiliki oleh orang
lain, sebagai lanjutan dari perasaan kagum yang dirasakannya. Rasa suka ini tidak bersifat tetap, karena
tidak disertai dengan kemampuan untuk menerima kekurangan dan keburukan yang
dimiliki oleh orang yang disukai
tersebut.
Maksudnya, rasa suka seorang remaja bisa saja hilang ketika mengetahui
bahwa orang dia sukai ternyata memiliki kekurangan dan keburukan. Itu artinya, rasa suka ini hanya ditujukan
pada kelebihan dan keberukan yang dimiliki seseorang.
Rasa suka yang dirasakan remaja bisa saja berubah
menjadi rasa sayang. Rasa sayang ini
berkedudukan satu tingkat diatas rasa
suka. Ketika seorang remaja memliki
kemampuan untuk menerima kekurangan dan keburukan orang yang dia sukai, maka
saat itu rasa suka tersebut sudah dapat dikategorikan sebagai rasa sayang. Rasa
sayang ini mungkin bersifat tetap, namun tidak menetap pada satu orang
saja. Artinya, seorang remaja mungkin
saja menujukan rasa sayangnya kepada beberapa orang, lebih dari satu
orang. Dengan demikian, rasa sayang
seorang remaja terhadap lawan jenisnya dapat dipahami sebagai perasaan ketertarikan
terhadap kelebihan dan kebaikan orang lain yang disertai rasa ingin memiliki
dan kemampuan untuk menerima kekurangan dan keburukannya, namun tidak bersifat
menetap.
Ketika rasa sayang seorang remaja kepada lawan
jenisnya sudah menetap pada satu orang, saat itulah rasa cinta akan
timbul. Walaupun hanya sebagian kecil
remaja yang mampu mencapai tingkat ini, tetapi perasaan inilah yang sebenarnya
memegang andil terbesar dalam mempengaruhi kondisi jiwa seorang remaja, baik
itu bersifat dampak positif maupun negatif,
tergantung bagaimana seorang remaja dalam menanggapinya. Rasa sayang ini tidak akan mudah hilang
begitu saja, justru akan menimbulkan rasa kecewa dan rasa sakit jika seseorang
didesak untuk menghilangkan perasaan ini.
Rasa kecewa dan rasa sakit juga akan dirasakan seorang remaja jika tidak
dapat memiliki orang yang dicintainya.