Sabtu, 17 November 2012

"Rasa Remaja"


Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kekanakan menuju masa kedewasaan.  Pada masa ini, seorang remaja berada dalam proses pencarian jati diri.  Rasa ingin tahu yang luar biasa, pengendalian emosi yang masih labil, dan penggunaan pikiran serta perasaan yang terkadang campur aduk menjadi ciri khas kondisi saat seorang remaja berada dalam masa pencarian jati diri ini.  Rasa ingin tahu yang luar biasa mendorong seorang remaja untuk mencoba melakukan hal-hal baru, yang padahal belum tentu bersifat baik untuk dirinya.  Ketidakmampuan mengendalikan emosilah yang terkadang membuat seorang remaja keliru dalam memenuhi rasa keingintahuannya tersebut.  Kondisi labil seperti ini merupakan dampak dari penggunaan pikiran dan perasaan seorang remaja yang masih campur aduk, dalam pengertian bahwa terkadang seorang remaja masih menemui kesulitan dalam memutuskan kapan dia harus bertindak dengan menggunakan pikirannya, atau kapan dia harus bertindak dengan menggunakan perasaannya.
Walaupun berada dalam kondisi seperti tersebut diatas, seorang remaja justru mulai merasakan perasan-perasaan baru yang belum pernah dia rasakan saat masih dalam masa kanak-kanak.  Perasaan-perasaan  itulah yang mendominasi dan membawa pengaruh besar terhadap perkembangan jiwa seorang remaja yang meliputi segala aspek kehidupannya.  Tidak jarang, perasaan tersebut  justru menimbulkan dampak negatif terhadap sifat dan pola perilaku seorang remaja.  Maka dari itu, dalam keadaan seperti ini dibutuhkan kemampuan seorang remaja untuk menggunakan akal pikirannya secara sehat guna menyeimbangkan kondisi jiwa dan diharapkan mampu melebur dampak negatif tersebut.  Umumnya, perasaan yang memegang andil besar dalam situasi seperti ini tidak lain adalah perasaan seorang remaja terhadap lawan jenisnya.  Dalam pandangan seorang remaja, dan jika ditilik dari sudut pandang perasaan yang timbul terhadap lawan jenisnya, maka akan didapat tiga perasaan yang umumnya disebut sebagai perasaan suka, perasaan sayang, dan perasaan cinta.
Rasa suka yang ditinjau dari sudut pandang perasaan remaja terhadap lawan jenisnya dapat dipahami sebagai perasaan yang timbul berupa ketertarikan terhadap kelebihan dan kebaikan yang dimiliki oleh orang lain, sebagai lanjutan dari perasaan kagum yang dirasakannya.  Rasa suka ini tidak bersifat tetap, karena tidak disertai dengan kemampuan untuk menerima kekurangan dan keburukan yang dimiliki oleh orang yang disukai tersebut.  Maksudnya, rasa suka seorang remaja bisa saja hilang ketika mengetahui bahwa orang dia sukai ternyata memiliki kekurangan dan keburukan.  Itu artinya, rasa suka ini hanya ditujukan pada kelebihan dan keberukan yang dimiliki seseorang.
Rasa suka yang dirasakan remaja bisa saja berubah menjadi rasa sayang.  Rasa sayang ini berkedudukan satu tingkat  diatas rasa suka.  Ketika seorang remaja memliki kemampuan untuk menerima kekurangan dan keburukan orang yang dia sukai, maka saat itu rasa suka tersebut sudah dapat dikategorikan sebagai rasa sayang. Rasa sayang ini mungkin bersifat tetap, namun tidak menetap pada satu orang saja.  Artinya, seorang remaja mungkin saja menujukan rasa sayangnya kepada beberapa orang, lebih dari satu orang.  Dengan demikian, rasa sayang seorang remaja terhadap lawan jenisnya dapat dipahami sebagai perasaan ketertarikan terhadap kelebihan dan kebaikan orang lain yang disertai rasa ingin memiliki dan kemampuan untuk menerima kekurangan dan keburukannya, namun tidak bersifat menetap.
Ketika rasa sayang seorang remaja kepada lawan jenisnya sudah menetap pada satu orang, saat itulah rasa cinta akan timbul.  Walaupun hanya sebagian kecil remaja yang mampu mencapai tingkat ini, tetapi perasaan inilah yang sebenarnya memegang andil terbesar dalam mempengaruhi kondisi jiwa seorang remaja, baik itu bersifat dampak positif maupun negatif, tergantung bagaimana seorang remaja dalam menanggapinya.  Rasa sayang ini tidak akan mudah hilang begitu saja, justru akan menimbulkan rasa kecewa dan rasa sakit jika seseorang didesak untuk menghilangkan perasaan ini.  Rasa kecewa dan rasa sakit juga akan dirasakan seorang remaja jika tidak dapat memiliki orang yang dicintainya.